Membaca peluang pasar
merupakan hal yang esensial yang wajib hukumnya bagi seorang entrepreneur.
Membaca peluang pasar tidak hanya dilakukan untuk bagi seorang entrepreneur
yang ingin memulai usahanya, namun membaca peluang pasar menurut pandangan saya
sendiri adalah sebagai pondasi saat kita bergelut di dunia bisnis. Karena
kelihaian kita dalam membaca peluang pasar tidak hanya dilakukan untuk memulai
suatu usaha, namun keahlian dalam membaca peluang usaha ini juga harus dimiliki
kita kita ingin mengembangkan usaha kita (dalam hal ini barang/jasa yang kita
tawarkan kepada konsumen) , melakukan segmentasi pasar, maupun pada saat
melakukan perluasan usaha (pembukaan cabang).
Namun seringkali,
kemampuan membaca peluang pasar ini seringkali tidak pas sasaran, sehingga apa
yang telah menjadi ekspektasi pada saat kita memulai usaha seringkali tidak
tercapai. Oleh karena itu saya tertarik untuk membahas hal ini yang kemudian
akan saya kembangkan ke dalam sebuah artikel yang merupakan hasil dari
pemikiran saya, berikut adalah penjabarannya.
Melihat
Membaca peluang pasar
saya analogikan seperti seorang anak kecil yang mulai untuk mempelajari hal
yang baru. Sebelum ia bisa untuk belajar membaca, hal yang pertama kali ia
lakukan adalah melihat. Dalam konteks membaca peluang pasar, maksud dari
melihat disini adalah kita melihat apa yang menjadi masalah dari
fenomena-fenomena yang ada di sekitar kita dan siapa yang mengalami masalah
tersebut, yang kemudian kita cari celah agar kita dapat menembus peluang
di dalam celah-celah kecil tersebut.
Kejelian dalam hal
melihat masalah dan membaca peluang disini sangatlah diperlukan, karena semakin
kita jeli melihat peluang dan semakin tipis marjinal (selisih) dari besarnya
masalah yang terjadi dengan kemampuan kita untuk menutup / mengatasi masalah
tersebut akan menentukan kesuksesan dalam membaca peluang pasar.
Mendengar
Setelah kita melihat
masalah yang terjadi dari kejauhan, kita perlu memastikan kembali dengan cara
membandingkan antara masalah yang kita lihat dari kejauhan berupa
abstraksi-abstraksi singkat tentang poin masalah yang terjadi di masyarakat
(konsumen) dengan kejadian yang sebenarnya terjadi di masyarakat.sebenarnya.
Apakah yang telah kita poinkan sebelumnya sudah tepat atau bahkan meleset.
Mendengar dalam hal
ini maksudnya adalah bagaimana kita mengetahui secara langsung tentang
kebenaran masalah yang terjadi di pasar. Mendengar disini juga memiliki tujuan
agar kita mengenal lebih dekat dengan konsumen, sehingga masalah yang
didapatkan lebih tepat sasaran.
Membaca
Setelah kita melihat
dan mendengar mengenai masalah yang terjadi, kemudian semuanya kita baca
perlahan tentang apa yang telah kita lihat dan dengar. Penting untuk diingat,
kita membaca bukan untuk menghafal, tetapi untuk memahami. Demikian juga yang
terjadi pada tahap membaca berikut ini, usaha kita tidak akan pernah sukses
apabila kita terpatok pada teori. Sebaliknya apabila kita memahami apa yang
telah kita lihat dan dengar, hasilnya akan lebih baik daripada kita menghafal.
Selain itu juga dalam
tahap membaca ini, perlu diingat bahwa jangan ada satupun poin yang terlewatkan
untuk dibaca, dipahami, dan dianalisis. Karena seberapa kecilpun poin yang
telah dihasilkan, akan memiliki peranan yang cukup dapat diperhitungkan dalam
kesimpulan akhir yang dibuat.
Menulis
Menulis adalah tahap
terakhir dari keempat hal yang dilakukan oleh seorang anak kecil kita ia akan
mempelajari hal baru. Setelah kita melihat, mendengar, dan membaca , kita perlu
untuk menuangkan semua analisis yang telah diambil dalam tahap membaca. Semua
poin harus tertuang baik-baik di dalam sebuah tulisan yang kemudian akan
menjadi tolak-ukur atau pegangan yang akan menuntun kita saat kita benar-benar
terjun dalam mengaplikasikan semua itu.
Dalam hal menulis
selain kita merangkum apa yang telah kita lakukan, ada baiknya juga apabila
kita menambahkan atau mencampurkan analisis yang sudah ada. Contoh : Analisis
SWOT.
No comments:
Post a Comment